Lamjampok, Jum’at (19/10), Berbagai macam kegiatan seminar telah dilaksanakaan di pondok Pesantren Modern Al-Falah Abu Lam-U, mulai dari seminar Leadership, Narkoba, Penyuluhan kesehatan dan lainnya.
Kali ini Pesantren kembali hadir dalam rangka mempersembahkan seminar tentang sampah, dan tahun 2018 ini adalah tahun ke-2 pesantren mengundang pemateri seminar tentang pengolahan sampah. Dimana pada sebelumnya seminar tentang sampah ini sudah pernah dihadirkan dan kali ini seminar itu hadir lagi dengan pemateri dan penyampaian yang berbeda dan lebih luar biasa.
Pengolahan sampah melalui metode insenerasi dan komposer berbasis pesantren dengan pendekatan discovery learning menjadi judul pembahasan yang sangat menarik pada penyampaian seminar kali ini. Dalam pembukaan seminar pengolaha sampah ini, bapak Ridwan Ar-Rahab selaku dosen UIN dan para rekannya juga ikut hadir. Adapun yang menjadi pemateri tentang pengolahan sampah ini adalah M. Irvan Aryandi salah satu mahasiswa UIN Ar-Raniry jurusan kimia, yang pastinya memiliki keahlian tentang penyuluhan sampah ini.
Dalam penyampaiannya dalam seminar ini, banyak hal dan wawasan yang dapat kita terima dan beberapa hal penting lainnya tentang pengolahan sampah. Mulai dari pengenalan tentang apa itu sampah, jenis-jenis sampah dan bagaimana cara pengolahan sampah itu sendiri. Sampah terbagi menjadi 2 jenis yaitu organik dan anorganik.
Sampah yang bisa untuk dibuat kompos adalah sampah organic. Jadi nantinya setelah kita mengetahui wawasan tentang pengolahan sampah, maka kita akan lebih mudah dalam mengolah sampah menjadi kompas. Yang nantinya kompas ini yang akan menjadi pupuk untuk kehidupan tumbuhan.
Sangat banyak wawasan yang diperoleh oleh santriwan dan santriwati pondok Pesantren Modern Al-Falah Abu Lam-U. Mudah-mudahan dengan bekal ilmu ini mereka mampu menerapkan ilmu mereka untuk di praktekkan dan digunakan dalam lingkungan hidup mereka di pesantren.
Salah satu bagian dari Organisasi Pelajar Dayah Abu Lam U (OPDAL) bagian kebersihan lingkungan yang dibimbing oleh Ustadz Nuzul Fazmi. Juga menerapkan sistem pemilihan sampah dipesantren dan mereka juga menyediakan tong sampah tiga warna yaitu merah untuk organik, kuning anorganik dan warna biru untuk recycel bin. Nantinya sampah dari recycel bin ini akan dijual dan penghasilanya akan digunakan untuk pembelian tong sampah baru.
Pimpinan pesantren sendiri sangat setuju dengan menerapkan sistem ini kepada santri. Beliau memiliki harapa besar dengan seminar pemilihan sampah ini, yaitu agar para santri terus meningkat kesadaranya dalam hal sampah. Selalu menjaga kebersihan dan bisa menertipkan sampah. Alasan sederhananya karena sampah itu tidak memiliki kaki, maka kitalah sebagai manusia yang mengantarkanya ke tempatnya.
Reporter: Ersa Fitria
Editor : Ust. Khairul Munzilin
Baca juga :
